Trik Sederhana yang Bisa Bikin Otak Anak Makin Cerdas

Saya percaya, setiap anak dilahirkan dengan otak yang cerdas, terlepas siapa ayah dan ibunya. Tapi sayangnya, masih banyak orang yang meyakini bahwa anak yang cerdas dilahirkan oleh orang tua yang cerdas. Ya, banyak masyarakat menganggap bahwa kecerdasan adalah warisan dari orang tua dan sulit untuk diubah.

Padahal, kecerdasan seseorang sebenarnya bisa diasah oleh lingkungan, pendidikan, dan juga pengalaman sehari-hari anak itu sendiri. Semuanya sangat berperan terhadap kecerdasan seorang anak.

Artinya bahwa, jika otak seorang anak diberikan stimulasi yang tepat, kemampuan otaknya akan meningkat dan potensi maksimalnya juga bisa dikeluarkan.

Saya juga kurang setuju dengan pendapat yang mengatakan kalau, mainan edukatif yang harganya mahal adalah salah satu kunci untuk membuat anak menjadi cerdas.

Padahal, kecerdasan seorang anak tidak selalu berkaitan dengan harga mainan. Dengan mainan yang harganya murah atau aktivitas sederhana sekalipun, sebenarnya bisa membuat anak menjadi cerdas. Contohnya ya... seperti, menyusun lego atau bermain petak umpet.

Permainan sederhana seperti menyusun balok dan bermain petak umpet bisa membuat anak cerdas karena, permainan-permainan tersebut dapat merangsang kemampuan berpikir, koordinasi motorik, dan keterampilan anak.

Yang ingin saya katakan adalah, masa kanak-kanak merupakan periode emas dalam perkembangan manusia, terutama dalam perkembangan otaknya. Dan, setiap anak punya bakat cerdas asalkan diberi stimulasi yang tepat.

Ketika berada pada usia dini, otak anak akan menyerap berbagai informasi dengan cepat dan akan koneksi di sarafnya akan terbentuk. Semakin baik stimulasinya, maka semakin banyak saraf yang terkoneksi, sehingga akan semakin cerdas pula anak tersebut nantinya.

Ya, benar! Semakin banyak saraf-saraf di otak yang terkoneksi, kemampuan berpikir anak pun akan semakin baik. Mereka akan semakin pandai dalam memecahkan masalah, dan kemampuan belajarnya akan meningkat dengan pesat.

Berbagai kegiatan yang bisa menstimulasi kecerdasan otak bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti, bermain (main apa saja), belajar dengan cara yang menyenangkan, atau memberikan ruang bagi anak untuk belajar langsung dari pengalaman sehari-hari di dunia nyata, bukan hanya dari buku atau gadget. Hal ini mencakup kesempatan untuk mengalami, mencoba, dan bereksplorasi secara langsung sehingga anak dapat memahami konsep atau situasi dengan cara yang konkret– contohnya adalah berinteraksi dengan orang, hewan, atau alam.

Semakin sering anak berinteraksi secara nyata, perkembangan otaknya akan semakin baik, dan akan memberikan dampak yang besar bagi kecerdasan maupun kemampuannya di masa depan.

Sebaliknya, anak yang setiap saat main hp dan durasinya selalu lama, justru dapat menghambat perkembangan koneksi saraf di otak anak. Hal ini bisa terjadi karena ketika bermain hp anak-anak cenderung pasif dan hanya menerima informasi dari satu arah.

Interaksi langsung memiliki peran besar dalam perkembangan otak anak karena merangsang banyak area otak secara bersamaan. Saat berkomunikasi langsung dengan orang lain, otak anak bekerja lebih aktif untuk memahami bahasa dan menanggapi percakapan, sehingga area otak yang mengatur keterampilan komunikasi terasah.

Selain itu, jika dalam interaksi tersebut anak terlibat dalam percakapan atau permainan kreatif, area imajinasi mereka juga ikut terstimulasi. Imajinasi ini membantu anak untuk membayangkan hal-hal baru dan mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.

Tidak hanya itu, interaksi langsung juga mengaktifkan area pemecahan masalah, karena anak seringkali dihadapkan pada situasi di mana mereka harus berpikir dan mencari solusi sendiri, seperti saat menghadapi konflik atau memahami aturan permainan.

Semua aktivitas ini mendukung perkembangan otak anak secara optimal, yang sulit didapatkan hanya menonton konten di hp atau menonton TV.

Kebanyakan bermain hp justru bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan kognitif dan emosional anak. Pasalnya, anak-anak yang terlalu sering main hp biasanya kurang aktif dan jarang main di luar rumah sehingga keterampilan motorik kasar dan halusnya kurang berkembang.

Cara Mencerdaskan Otak Anak

Untuk membuat otak anak menjadi cerdas, berikut adalah beberapa trik sederhana yang bisa dicoba.

Rutin Membacakan Cerita

Anak yang dibacakan cerita oleh orang tuanya. Seperti dongeng sebelum tidur misalnya. Ternyata sangat efektif untuk membantu memperkaya kosakatanya, merangsang imajinasi anak, meningkatkan keterampilan bahasa mereka, dan bisa membantu menguatkan ikatan batin antara orang tua dan anak.

Libatkan Anak dalam Berbagai Kegiatan

Saya sering menyayangkan ketika ada orang tua yang enggan melibatkan anak-anak mereka dalam berbagai kegiatan yang mereka lakukan.

Alasannya bermacam-macam. Ada yang beralasan untuk menjauhkan anak dari bahaya karena aktivitas yang mereka lakukan beresiko. Ada juga yang beralasan “ogah repot,” pasalnya kehadiran anak-anak justru dianggap membuat pekerjaan jadi lebih sulit, lebih lama, atau bahkan mungkin jadi berantakan.

Ya, kita akui bahwa kehadiran anak ketika kita melakukan suatu memang bisa menempatkan mereka pada resiko, dan bisa juga menyebabkan pekerjaan jadi terhambat.

Akan tetapi, melibatkan anak dalam berbagai kegiatan bisa menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru.

Meskipun kehadiran anak mungkin membuat pekerjaan lebih sedikit agak lama atau kurang rapi, pengalaman langsung ini justru dapat memberi manfaat yang besar.

Supaya anak tidak mengganggu pekerjaan, mulailah dengan memberikan mereka tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka. Selain untuk mengasah keterampilan motorik dan menumbuhkan rasa percaya diri pada diri mereka, melibatkan anak dalam berbagai aktivitas kita juga sangat bermanfaat untuk melatih anak belajar bertanggung jawab.

Ajak Anak Memainkan Permainan yang Merangsang Otak untuk Berpikir

Ada banyak permainan sederhana yang sebenarnya bisa kita manfaatkan untuk merangsang otak anak untuk berpikir, seperti permainan teka-teki, bermain catur, atau bahkan permainan sederhana seperti main Uno dan lego.

Berbagai macam permainan yang merangsang otak untuk berpikir akan membantu anak mengasah kemampuan logikanya, meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan masalah, dan melatih tingkat kesabarannya.

Buat Anak Penasaran

Semakin besar rasa penasaran anak, maka rasa ingin tahunya pun akan meningkat. Rasa penasaran bisa membantu membentuk pola pikir yang kritis dan bisa membantu menumbuhkan minat belajar pada anak.

Jangan Buru-buru Membantu Anak

Ketika anak berusaha meraih sesuatu di atas meja, atau ketika anak ingin mengambil mainannya di tempat yang sulit dijangkau, atau ketika mereka mencoba membuka tutup botol yang sulit dibuka, jangan buru-buru membantu mereka.

Biarkan mereka berusaha sekeras mungkin sampai batas maksimal. Jika mereka menyerah di percobaan pertama, mintalah mereka untuk mencobanya sekali lagi… sekali lagi… dan lagi.

Jika usaha mereka sudah maksimal, barulah kita boleh turun tangan membantu sebatas melewati bagian yang tidak mungkin diselesaikan oleh anak. Contohnya, ketika anak berusaha untuk membuka tutup botol minuman ringan dan tidak berhasil. Bantu mereka sebatas melonggarkan sedikit tutup botol. Kemudian biarkan anak menyelesaikan sisanya.

Cara ini bisa membuat anak lebih percaya diri dan mandiri. Dengan hanya membantu pada bagian yang benar-benar sulit dan membiarkan anak menyelesaikan sisanya, sama artinya dengan memberi mereka kesempatan untuk merasakan “manisnya” keberhasilan melalui usaha mereka sendiri.

Cara ini membantu anak memahami bahwa mereka mampu menyelesaikan tantangan. Dengan begitu, mereka tidak akan gampang minta tolong. Sebaliknya, mereka akan jadi lebih pede untuk mencoba, membuatnya lebih gigih, serta mandiri.

Jauhkan Anak dari Gadget

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa, mayoritas anak menggunakan hp yang ada di tangan mereka untuk menonton konten video dan menggunakannya untuk bermain game.

Meskipun aktivitas menonton dan bermain game dapat memberikan sedikit manfaat, dampak negatifnya jauh lebih dominan. Terlebih lagi, jika konten yang dikonsumsi anak-anak tidak bersifat edukatif atau bahkan mengandung unsur kekerasan, maka risiko buruknya akan semakin besar.

Perkembangan kognitif anak akan terhambat jika mereka terlalu banyak bermain gadget. Apalagi, jika mereka sampai kecanduan. Anak yang kecanduan gadget akan terhambat perkembangan kognitifnya secara signifikan.

Aktivitas bermain gadget yang berlebihan dapat mengalihkan perhatian anak dari kegiatan yang merangsang otak, seperti membaca, bermain, dan berinteraksi sosial. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu banyak menatap layar juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak.

0 Komentar